TUGAS
PEMASARAN
INTERNASIONAL
JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
D4
MANAJEMEN PERUSAHAAN
POLITEKNIK
NEGERI KUPANG
2016
PEMBAHASAN
Kebijakan dalam Perdagangan Internasional
Setiap negara akan
melindungi perekonomian di dalam negerinya dan pengaruh pelaksanaan perdagangan
internasional. OIeh karena itu, ada beberapa kebijakan yang akan diarnbil oleh
setiap negara. Kebijakan ini berkaitan dengan proteksi (perlindungan) industri
dalam negeri karena pengaruh perdagangan internasional tersebut.
Kebijakan-kebijakan tersebut, antara lain tarif, kuota, larangan ekspor,
larangan impor, subsidi, premi, diskriminasi harga, dan dumping.
1. Tarif
Tarif adalah pembebanan
pajak atau custom duties terhadap barang yang melewati baras suatu negara.
Tarif dapat dikenakan terhadap barang impor ataupun ekspor. Akan tetapi, dalam
analisis ekonomi, tarif impor lebih penting dan pada tarifekspor.
Ada beberapa macam
penggolongan tarif, antara lain sebagai berikut :
a. Bea ekspor
(export duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang yang
diangkut menuju ke negara lain.
b. Bea
transito (transit duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang
yang hanya melewati negara tersebut karena tujuan akhirnya negara lain (sebagai
transit).
c. Bea impor
(impor duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang yang masuk
dalam daerah pabean suatu negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai
tujuan akhir.
Pembebanan tarifatas suatu barang dapat menimbulkan pengaruh terhadap perekonomian suatu negara, khususnya terhadap pasar barang yang dikenai tarif tersebut. Pengenaan tarif terhadap barang-barang impor biasanya ditujukan Untuk melindungi produksi barang sejenis yang dihasilkan di dalam negeri.
Pengaruh pembebanan
terhadap harga barang impor dapat digambarkan dalam kurva berikut :
Keterangan :
OP merupakan
harga produsen di luar negeri sebelum ada pembebanan tarif
OQ1 merupakan jumlah
produksi dalam
OQ4 negeri besarnya konsumsi
dalam negeri
OP1 besarnya
harga barang di dalam negeri setelah adanya tarif impor
Setelah adanya tanif
produksi dalasn negeri dapat bersaing dengan barang impor. Harga barang-barang
impor menjadi mahal, sehingga produksi dalam negeri meningkat Q1Q2.
Karena harga barang impor yang mahal, konsumen mengurangi konsumsinya sebesar
QO4. Luas segi empat GHIJ merupakan penerimaan pemerintah dan tarif
barang-barang impor.
2. Kuota
Kuota adalah pembatasan
jumlah barang yang boleh masuk (kuota impor) dan jumlah barang yang boleh
keluar (kuota ekspor). Kuota yang diterapkan oleh pemerintah biasanya dilakukan
dengan cara memperkenankan impor ataupun ekspor suatu barang dengan jumlah yang
dibatasi.